KAMMI IN ACTION

Senin, 19 Januari 2009

No Corruption In My School

Follow Tim Gerakan Anti Korupsi






Hari ini, Sabtu, 17 Januari 2009, Tim Gerakan Anti Korupsi yang di bentuk oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kalimantan Barat melakukan Pelatihan Anti Korupsi bagi pelajar. Acara yang di ikuti sekitar 50 pelajar SMA 1 Kota Pontianak ini merupakan acara perdana setelah sehari sebelumnya pada Jumat, 16 Januari 2009 di adakan Grand Opening di Aula Kedokteran UNTAN. Manajer Tim Gerakan Anti Korupsi, Wawan Febriantoro mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus berlajut ke sekolah-sekolah lainnya. “Pelatihan anti korupsi yang dimaksudkan agar pelajar secara teoritis mengerti seluk beluk tentang korupsi baik dalam perspektif hukum positif/aturan perundangan ataupun bentuk korupsi yang samar di tengah-tengah pelajar. Kemudian diintegrasikan dengan bentuk follow up yang dilakukan sebagai upaya mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam pelatihan guna disampaikan kepada pelajar yang lain dalam bentuk yang konkrit”, jelas Wawan.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.00-14.30 ini menghadirkan Ryan Herfiansyah Utama, fungsionaris Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pembicara pada pelatihan tersebut. Dalam pelatihan ini, siswa lebih banyak aktif untuk mendefiniskan sendiri apa pengertian korupsi. Peserta di buat per kelompok untuk mendiskusikan modus-modus korupsi, kemudian praktek-praktek korupsi kecil yang biasa di lakukan di tingkat pelajar dan birokrasi di sekolah. Siswa di ajak menemukan sendiri praktek-praktek korupsi yang terjadi di sekitar lingkungan mereka. Lalu di ajak bersama-sama mencari solusi untuk mencegah merebaknya budaya korupsi di kalangan pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk pelatihan berikutnya akan di adakan pada Sabtu, 24 Januari 2009 di SMA 3 Kota Pontianak.






Selengkapnya...

Minggu, 18 Januari 2009

Kumpulan Berita KAMMI

Rabu, 10 Desember 2008 , 07:33:00
Peringatan Hari Anti Korupsi, Bakar Tikus Raksasa

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=10627
PONTIANAK
– Memperingati hari anti korupsi sedunia, (9/12) kemarin, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar menggelar aksi di Bundaran Tugu Digulis, Selasa (9/12) sore. Selain berorasi, mereka juga mengusung tikus besar yang dibuat dari koran. Di depan tikus itu, digantung sejumlah uang pecahan 50 ribu. Tikus menjadi simbol koruptor mengejar uang. Aktivis KAMMI, mengaraknya keliling bundaran sambil meneriakan yel-yel anti korupsi.
Diakhir aksi, massa berjumlah 23 orang itu membakar tikus buatan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap koruptor yang selama ini masih banyak terjadi di setiap lapisan masyarakat Indonesia. Dalam aksi, beberapa orang juga menggelar spanduk. Basmi tikus-tikus berdasi, korupsi=membunuh rakyat, selamatkan APBD dari korupsi, adalah sebagian dari isi spanduk yang mereka bawa.
Dalam pernyataannya, KAMMI Kalbar menilai, penyakit korupsi tidak bisa diselesaikan hanya dengan tiga pendekatan saja, hukum, ekonomi dan moral. Tetapi juga harus didukung instrumen pendidikan berupa kecerdasan pada masyarakat, tentang bahaya korupsi bagi kesejahteraan masyarakat. "Untuk itu, kami akan mengadakan pelatihan anti korupsi di sekolah," ujar koordinator aksi Wawan Febrianto.
Pemberantasan korupsi yang dilakukan masyarakat saat ini, lanjutnya, tidak sampai pada tingkat daerah. Khususnya pada tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Penerapan good governance tidak maksimal dirasakan masyarakat daerah. Masih banyak pungutan liar dan urusan birokrasi yang berbelit-belit dan tidak transparan.
KAMMI Kalbar juga meyayangkan, pemerintah daerah Kalbar yang melakukan MOU pemberantasan korupsi hanya melibatkan internal pejabat pemda saja. "Terkesan tertutup dan tidak terlokalisir dengan tidak melibatkan lembaga lainnya yang lebih berkompeten," kata Wawan.
Dalam upaya memberantas korupsi, kata dia, KAMMI Kalbar membentuk Tim Gerakan Anti Korupsi (TGAK). Tim ini akan melaksanaan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat secara bertahap. Dimulai dengan masuk ke lingkungan sekolah. "Memilih sekolah pada tahap awal, karena kita menyadari sekolah adalah pabrik pemimipin bangsa dan kemudian akan terjun ke masyarakat," ungkapnya.(hen)


Rabu, 12 November 2008 , 10:10:00
Belum Merdeka dari Koruptor

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=9090
KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kalimantan memperingati Hari Pahlawan dengan berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Patria Jaya Kabupaten Kubu Raya Senin (10/10) sore. Sebelum beranjangsana dan bermunajat untuk arwah para pahlawan di sana, massa KAMMI terlebih dahulu melakukan orasi kepahlawanan di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura.
Imam Wahyudi, ketua Umum KAMMI Departemen Kebijakan Publik dalam orasinya mengutuk para koruptor dan predator di negri ini yang masih bebas menghirup udara segar. "Korupsi ibarat lonceng kematian! Mereka-mereka yang telah menodai nilai-nilai perjuangan para pahlawan," tegasnya. Melalui momentum Hari Pahlawan ini, KAMMI ingin membangun dan membangkitkan semangat juang kader sebagai bentuk kerinduan dan kebanggan kepada para pahlawan atas segala perjuangan yang telah mereka persembahkan demi kemerdekaan negri ini.
KAMMI juga mengajak masyarakat untuk kembali membaca ulang sejarah kepahlawan panjang di negri ini. "Meski kita melihat realita saat ini, banyak pahlawan musiman. Membela rakyat kala musim kampanye tiba. Membagikan sembako gratis menjelang pilkada. Berbaik hati kepada rakyat agar mendapat simpati dari rakyat," kata Nurbani, ketua Umum Departemen Humas Daerah KAMMI Kalbar. Dia menambahkan, "Mari kembali membaca ulang sejarah kepahlawanan kita untuk kembali meretas jalan menuju Indonesia baru, yang lebih pro rakyat." (zan)

Selasa, 04 November 2008 , 07:42:00
Bangun Spirit Kaum Muda
Konsep Muslim Negarawan Ditawarkan

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=8634
KETAPANG — Konsep muslim negarawan ditawarkan dalam kajian dan diskusi pemuda yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Haudl Ketapang. Tidak tanggung-tanggung, untuk memberikan pemaparan mengenai konsep tersebut mereka mendatangkan Ustadz Al Mahdi Akbar, Lc, di kegiatan yang berlangsung pada 29 Oktober lalu di Ruang Audit STAI Al-Haudl Ketapang.
"Pemuda sekarang kehilangan semangat untuk bergerak melakukan perubahan. Maka dari itu mereka perlu spirit untuk bangkit membangun peradaban ini, sehingga di peradaban yang baru sudah tersusun sebuah konsep muslim negarawan," ujar Mustakar, ketua KAMMI Ketapang kepada Pontianak Post menjelaskan tentang kegiatan tersebut. Konsep muslim negarawan yang dilontarkan dia, di dalamnya terdapat pemimpin-pemimpin muda yang nasionalis dan religius, siap, dan tangguh, serta profesional dalam memimpin Bangsa Indonesia ke depan.
KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang menggelar kegiatan tersebut usai mengikuti serta mendapat amanah menjadi petugas upacara, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-80 di Kecamatan Muara Pawan. Diskusi tersebut digelar sehari setelah upacara yang digelar di seluruh pelosok nusantara itu. Ratusan peserta memadati ruang audit, tempat terselenggaranya kegiatan. Peserta-peserta itu merupakan utusan dari KAMMI itu sendiri, Mahasiswa STAI Al-Haudl Ketapang, Mahasiswa Politeknik Ketapang (Politap), serta para pelajar yang di utus dari SMUN 1. SMUN 2, SMUN 3, SMKN 1, SMKN 2, dan MAN Ketapang.
Mengangkat tema: Muslim Negarawan Spirit Kebangkitan Pemuda Indonesia, penyajian yang disampaikan Ustadz Al Mahdi Akbar begitu disambut antusias oleh peserta. Ustadz kondang yang lulusan Republik Yaman ini dengan ligatnya menyampaikan materi kajian yang akan didiskusikan setelah pemaparannya. Tak ayal bejibun pertanyaan terlontar dari peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang sontak mendapat jawaban begitu memuaskan bagi para peserta. "Saya merasa puas dengan kajian dan diskusi ini, karna pembahasannya sesuai dengan kondisi pemuda saat ini. Semoga dengan acara seperti ini, semangat pemuda akan tumbuh untuk membangun peradaban ini. Saya mengaharapkan agar kegiatan seperti ini diadakan secara kontinyu tiap satu bulan sekali, sehingga kita para pemuda seperti terbina," ujarnya.
Ketua Panitia, Meri Budiman mengatakan kegiatan ini merupakan respons KAMMI terhadap Pemuda Kabupaten Ketapang. Diungkapkan dia para pemuda saat ini masih banyak tertidur. "Sedikit saja yang memikirkan bangsa ini. Dengan momen Hari Sumpah Pemuda yang ke-80 ini, maka KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang menyuguhkan acara seperti ini." (ote)







Jum'at, 17 Oktober 2008 , 08:25:00
Pemilih Pemula Jadi Spirit Baru Demokrasi


Sumber: http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=7967

PONTIANAK—Pendidikan politik generasi muda khususnya pemilih pemula wajib diberikan. Pembelajaran ini penting agar tidak timbul salah kaprah dalam menilai politik itu sendiri.Demikian disampaikan Ketua Umum KAMMI Daerah Kalbar, Sahri Amarta. Menurutnya, pendidikan politik bila disampaikan dengan cara yang tepat, maka ke depannya akan tercipta atmosfir politik yang sehat, santun dan bersahaja.

”Saat ini politik kerap kali dikonotasikan sebagai sesuatu yang kotor, culas, serta tidak mengenal budi pekerti. Anggapan seperti itu mulai sekarang harus dihilangkan karena pada dasarnya politik itu tidaklah seperti itu. Agar paradigma seperti itu tidak merebak di kalangan masyarakat maka perlu adanya pemahaman politik secara benar,” katanya.
Sasaran dari pencerahan berfikir lebih difokuskan kepada generasi muda karena remaja merupakan individu yang baru saja mengantongi hak pilih.
Semakin dini pembelajaran politik diberikan, menurutnya, maka akan semakin besar pengetahuan para pemuda dalam memahami apa yang dimaksud dengan politik itu sendiri. Dengan demikian, para pemilih pemula yang hanya dimanfaatkan oleh sekelompok orang hanya demi kepentingan sesaat, bukan atas dasar kesadaran dan pengetahuan, dapat dihindari.”Politik praktis seperti ini harusnya tidak perlu terjadi di kalangan para pemuda jika mereka tahu dan mengerti apa yang dimaksud dengan pendidikan politik,” ujarnya.Sahri menambahkan, ”Bila pendidikan politik tidak diberikan mulai dari usia dini, maka ke depannya akan timbul sebuah rasa antipati yang hebat terhadap politik. Imbasnya jelas berpengaruh pada pada kesinambungan gerak langkah pembangunan di daerah.” KesatuanAksi Mahasiswa Muslim Indonesia juga menggencarkan pendidikan pemilih (voter education) di empat kabupaten/kota yang akan melangsungkan pilkada. Program itu telah mereka laksanakan hingga jelang pencoblosan 25 Oktober mendatang. Organisasi ini mengagendakan pada 18 Oktober 2008 melakukan pendidikan pemilih di SMA 1 Kakap Kabupaten Kubu Raya bekerjasama dengan LP2i. Sementara pada 21 Oktober akan melakukan gerakan booming pamflet tolak politisi busuk dan politik uang. Sehari sebelum tanggal pencoblosan, rencananya KAMMI juga melakukan aksi antigolput.Mengenai tingkat partisipasi pemilih, Anggota KPU Pontianak, Viryan Azis belum lama ini mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pemilih pada pilkada Kota Pontianak minimal mendapatkan 300.000 suara sah dari total jumlah pemilih tetap sebanyak 410.500 orang. (zan)

Sabtu, 11 Oktober 2008 , 06:40:00
Pemilih Pemula Tolak Golput

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=7613


PONTIANAK — Pemilih pemula menolak bertindak golput (sengaja tidak menggunakan hak pilihnya) pada perhelatan pilkada di empat kabupaten/kota. Ajakan itu diserukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimantan Barat lewat lewat pendidikan pemilih (voter education) yang telah mereka laksankan hingga jelang pencoblosan 25 Oktober mendatang.

"KAMMI sebagai salah satu OKp (organisasi kepemudaan) berupaya berada pada posisi independen dalam mengawal pelaksanaan pemilihan kepala daerah kabupaten dan kota," kata Sahri Amarta, Ketua Umum KAMMI Daerah Kalbar, kemarin. Menurutnya, pemilih pemula merupakan segmentasi sangat strategis dalam upaya pencerdasan politik berbasis intelektual serta independensi. Mereka mengkategorikan pemilih pemula adalah pemuda berumur 17-22 tahun. Dalam voter education ini, KAMMI bekerja sama dengan sekolah-sekolah, remaja mesjid, dan organisasi kepemudaan di daerah-daerah.
Sahri mengatakan, KAMMI Kalbar melaksanakan pendidikan pemilih pemula di 4 wilayah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kubu Raya selama bulan Oktober 2008 sampai pada saat pencoblosan. Dalam pendidikan tersebut, pihaknya menekankan kepada ajakan untuk menolak politisi busuk, politik uang, kampanye negatif, memilih pemimpin yang mengedepankan ahlak dan keadilan dalam mengambil kebijakan, serta kampanye anti golput.

Pendidikan pemilih yang dilaksanakan KAMMI dimulai di Mempawah pada 2 Oktober lalu. Di kabupaten tersebut, KAMMI bekerja sama dengan Lembaga Bina Remaja dan Anak-anak (Birena) dalam menyebarkan pamflet yang berisi kampanye anti golput dan anti politisi busuk untuk para pemilih pemula. "Ini adalah pencerdasan politik bagi para pemilih pemula," ungkap Sahri. Pamflet tersebut berupa karikatur yang intinya mengajak pemilih pemula untuk peduli pada kondisi politik daerahnya.

Pamflet itu disebar di beberapa remaja masjid dan lima sekolah yang ada di Mempawah. Neneng Sulasmi selaku ketua bidang kaderisasi Birena sangat mendukung upaya KAMMI dalam pendidikan pemilih ini guna mencerdaskan para pemilih pemula. Selanjutnya, pendidikan tersebut sukses pula digelar di Meliau, Kabupaten Sanggau dengan melibatkan Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim (FKM2). Nurjannah selaku ketua FKM2 turut serta sebagai pembicara dalam pendidikan pemilih ini. "Voter education bukan hanya untuk para pemilih pemula, tapi juga untuk para pemilih awam. Pemilu akan terus menjadi sarana partisipasi politik bagi bangsa ini, bagi para pemilih pemula bahkan para pemilih yang telah berkali-kali mengikuti pesta politik ini," ungkap Jannah, begitu perempuan ini karib disapa. Pekan ini pendidikan pemilih berlanjut di Kabupaten Pontianak dan Kota Pontianak. (zan)



Jum'at, 26 September 2008 , 06:44:00
Bagi Seribu Ketupat

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=6763

KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Haudl, mencoba mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Mereka akan membagikan sebanyak seribu ketupat pada Minggu, 28 September mendatang. "Jika didaftarkan ke Muri, kita berharap aksi ini mampu tercatat dalam rekor Muri," ujar Mustakar, ketua KAMMI kepada Pontianak Post.
Kegiatan bagi-bagi ketupat tersebut mereka katakan sebagai aksi tebar seribu ketupat dan seribu kartu lebaran. Kegiatan akan dipusatkan pada tiga titik perempatan di Kota Ketapang. rencananya, ketupat-ketupat itu akan dibagikan di perempatan Polres Ketapang, Bundaran Ale-Ale, serta Bundaran Rumah Sakit Umum Daerah dr Agoesdjam. Ketupat itu akan dibagikan kepada setiap pengendara kendaraan yang melintasi titik-titik tersebut, sekitar pukul 16.00 wib.
Sementara sebelum kegiatan tersebut, mereka juga mengagendakan tausiyah akbar. Masih dalam satu rangkaian yang dihelat KAMMI. Tausiyah tersebut berlangsung siang harinya, sekitar pukul 13.00 wib. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pembicara handal. Mereka adalah Uti Konsen, staf khusus Direksi Bank Syari’ah Mandiri; Andri Zulkifar; serta Bachtiar. Kegiatan tersebut dikatakan Mustakar dihelat dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1429 Hijriyah. "Kegiatan ini sebagai kerjasama KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang, Lingkaran Mahasiswa Ketapang-Kayong Utara, dan Remaja serta Pengurus Masjid Al-Falah Mulia Baru Ketapang," tuntasnya. (ote)







Selengkapnya...

Sabtu, 17 Januari 2009

Gerakan Anti Korupsi ke Sekolah-Sekolah


Para Pembicara di dampingi moderator sekaligus Manjajer Tim Gerakan Anti Korupsi KAMMI Daerah Kalimantan Barat


Seorang guru bertanya dalam sesi tanya jawab


Pelajar juga nanya lho..


Games kecil dari Pak Ryan. Wah, ceria semua ya..

Salah satu program pemberantasan korupsi adalah program pencegahan dengan sarana pendidikan, yang dapat dijadikan titik tolak perubahan menuju bangsa yang bebas dari praktek korupsi dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang ringan dan yang dianggap sepele. Dalam kegiatan pencegahan ini merupakan harus dilakukan bentuk arahan yang jelas sehingga dapat diterima dengan mudah oleh pelajar, karena korupsi sudah menjadi budaya yang telah mentradisi tanpa disadari dampak yang merugikan orang lain. Upaya yang dilakukan adalah melakukan pelatihan anti korupsi yang dimaksudkan agar pelajar secara teoritis mengerti seluk beluk tentang korupsi baik dalam perspektif hukum positif/aturan perundangan ataupun bentuk korupsi yang samar di tengah-tengah pelajar. Kemudian diintegrasikan dengan bentuk follow up yang dilakukan sebagai upaya mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam pelatihan guna disampaikan kepada pelajar yang lain dalam bentuk yang konkrit.

Untuk itulah Tim Gerakan Anti Korupsi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kalimantan Barat menggelar grand opening sebagai pembuka kegiatan “Pelatihan Anti Korupsi” yang akan di laksanakan di sekolah-sekolah di Kalimantan Barat.

Acara yang dihadiri 92 pelajar dan 20 mahasiswa serta pengurus KAMMI Daerah kalbar ini menghadirkan 3 pembicara. Pembicara pertama : Drs. Jarminto, pengawas diknas propinsi. Dalam materinya beliau menjelaskan tentang “Peran Instrument Pendidikan Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Fokuskan Pada Bentuk Penecegahan/preventif di Kalimantan Barat”. Pembicara kedua: Dr. Aswandi, Dekan FKIP UNTAN, dengan tema” metode pendidikan yang tepat bagi pelajar dalam upaya pemberantasan korupsi”. Pembicara ketiga, Ryan Herfiansyah utama, selaku staff direktorat pendidikan dan pelayanan masyarakat KPK. Tema: “Program KPK Dalam Memberikan Pencerdasan Kepada Pelajar Sebagai Bentuk Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia”.

Wawan Febriantoro selaku manajer Tim Gerakan Anti Korupsi KAMMI Daerah Kalimantan Barat mengatakan bahwa grand opening, akan diadakan pelatihan-pelatihan ke sekolah-sekolah sebagai bentuk follow up kegiatan ini.
Setelah mengikuti pelatihan, para pelajar diharapkan mampu untuk menjadi duta anti korupsi di lingkungan sekolah mereka yang mendapatkan bimbingan langsung dari trainer sebelumnya.

Bentuk follow up dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Kantin Kejujuran
Dalam aplikasi Kantin kejujuran dibutuhkan lemari kantin yang kedepan dijadikan tempat penyedia kebutuhan pelajar di sekolah dalam skala barang menengah ke bawah yang tidak ditunggu oleh pelayan kantin, yang semua aktivitas transaksi dilakukan sendiri dengan kejujuran (all by himself).
Untuk pengelolaannya di atur oleh pengurus (duta korupsi sekolah) yang dibentuk pasca pelatihan dan be3rkerjasama dengan pihak sekolah dalam hal dana awal kantin.
2. Mading (majalah dinding) pendidikan anti korupsi
Penerapan konsep ini tidak terlalu sulit, disesuaikan dengan trend di sekolah yang masih menggunakan majalah dinding (mading) sebagai sarana informasi pasif akan bahaya korupsi
3. Diskusi dan lokakarya pendidikan anti korupsi
Konsep ini dilakukan agar duta korupsi di sekolah up to date akan informasi yang berkembang dalam dunia pemberantasan korupsi dan wahana penyikapan fenomena korupsi di sekolah mereka masing-masing

4. Kompetisi antar kelas dalam membuat program pendidikan anti korupsi
Konsep ini dilakukan sebagai upaya menyemangati seluruh elemen pelajar untuk tergabung secara minimal personal aktif akan pemberantasan korupsi baik dalam aspek umum (korupsi di daerah mereka) maupun khusus (di lingkungan sekolah)

5. Pelajar (duta anti korupsi) mengidentifikasi dan merumuskan bentuk korupsi di sekolah
Sebagai duta korupsi diharapkan mampu memberikan sumbangsih kepada sekolah mereka untuk perlahan lahan dalam pencegahan korupsi dengan identifikasi bentuk korupsi yang tidak secara langsung diatur dalam hukum positif/undang-undang.

6. Bentuk lain yang disepakati oleh tim di Sekolah.
Kelima konsep di atas dapat berubah sesuai dengan kndisi sekolah mereka masing-masing, yang dapat dipilih salah satunya atau memprogramkan sendiri kegiatan untuk sekolah mereka.

Tujuan Follow up:
1. Menghasilkan duta/trainer anti korupsi tingkat sekolah menengah umum untuk memberikan pencerdasan bahaya korupsi di sekolah mereka masing-masing,
2. Duta/trainer yang dihasilkan mampu untuk memberikan kontribusi kepada sekolah mereka masing-masing,
3. Sarana sosialisasi duta korupsi pelajar akan bahaya laten korupsi


Adapun jadwal pelatihan anti korupsi ke sekolah-sekolah, adalah sebagai berikut:

1.Pelajar SMA 1 Kota Pontianak: 17 Januari 2009 pukul 08.00-14.00 di PLKH (pusat latihan kemahiran hukum) Fakultas Hukum Untan.
2. Pelajar SMA 3 Kota Pontianak: 24 Januari 2009
3. Pelajar SMA 7 Kota Pontianak: 31 Januari 2009
4. Pelajar MAN 2 Kota Pontianak: 7 Februari 2009
5. Pelajar SMA 1 Sungai Raya: 14 Februari 2009
6. Pelajar SMA 1 Rasau Jaya: 21 Februari 2009
7. Pelajar SMA Bhayangkari: 28 Februari 2009







Selengkapnya...

Jumat, 09 Januari 2009

KAMMI in Action

Pekik Takbir Warnai Aksi Mahasiswa
Galang Dana Bagi Korban Palestina

Sumber: Harian Tribun Pontianak edisi Rabu, 31 Desember 2008, halaman 10

PONTIANAK, TRIBUN - Puluhan spanduk berisikan dukungan terhadap perjuangan warga Palestina menghadapi agresi Israel dibentangkan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kalbar Peduli Palestina (APKP2) saat berunjuk rasa di bundaran Tugu Digulis Untan, Selasa (30/12). Aksi para mahasiswa itu sebagai bentuk solidaritas dan simpatik atas perjuangan warga Palestina. Mereka mengutuk serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 310 warga di Jalur Gaza dan merenggut nyawa orang-orang tak berdosa.

Selain spanduk berisi dukungan terhadap rakyat Palestina, ratusan bendera Palestina berukuran kecil juga mewarnai aksi tersebut. Pekik takbir dan yel-yel anti Israel berkumandang di di seputaran Tugu Digulis tanpa mempedulikan panas terik matahari saat itu.

Sejumlah demonstran juga membagikan selebaran ke pengguna jalan berisi pernyataan sikap mereka terhadap kebiadaban bangsa Israel.

Dalam aksi damai tersebut, mahasiswa mengutuk keras kebijakan Israel melakukan serangan membabi buta ke wilayah sipil Palestina. Di pernyataan sikapnya, mereka menuntut Israel, sebagai penjahat perang, agar diseret ke mahkamah militer Internasional.
Mereka meminta pemerintah Indonesia melalui PBB untuk mendesak negara-negara pemilik hak veto melakukan tekanan politik terhadap sekutu Israel, yakni Amerika Serikat (AS) dan menghimbau seluruh warga Kalbar memberikan dukungan moril maupun materil kepada Palestina.

Koordinator aksi, Deki Mulyadi, mengatakan, aksi tersebut sebagai aksi solidaritas sesama umat muslim di dunia. "Masalah Palestina bukan hanya masalah mereka sendiri, melainkan menjadi masalah umat muslim di dunia, termasuk Indonesia, dan Kalbar khususnya," cetus Deki.

Ketika ditanya apakah ada rencana melakukan jihad turun langsung ke Palestina, Deki mengaku hal itu belum menjadi prioritas mereka. "Saat ini kami masih fokus memberikan dukungan moril dan materil kepada rakyat Palestina," katanya. Selain aksi, APKP2 juga melakukan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. "Pengumpulan dana kita mulai hari hari ini dan kita akan gelar hingga satu minggu ke depan," tutur Deki. Dana yang telah terkumpul di hari pertama berkisar Rp 1 juta.

"Jika semua dana sudah terkumpul, dana tersebut akan kita serahkan ke pusat Komunikasi Nasional untuk selanjutnya dikirimkan ke sana (Palestina)," urainya. Aksi tersebut mereka akhiri dengan membakar replika tank tempur Israel yang dibuat dari rotan dan kertas, yang sebelumnya mereka lempari dengan sendal sebagai simbol melecehkan bangsa Israel. Aksi simpatik 1000 massa dan penggalangan dana untuk Palestina tersebut digelar FSLDK, KAMMI, BKMI, IMMSAH, As-Syifa, Al-Ilham, Matimsyah, Forpis Al-Mizan, FKMI Al- Iqtishad, dan lembaga dakwah kampus lain se-Kota Pontianak di bawah bendera Aliansi Pemuda Kalbar Peduli Palestina (APKP2).

FREE for PALESTINE

SAHRI AMARTA, Ketua KAMMI Daerah Kalimantan Barat saat di wawancarai oleh wartawan

Beberapa demonstran mengibarkan bendera, aliansi dari berbagai lembaga

Foto: Nurbani, HUMAS KAMMI Daerah Kalimantan Barat







Selengkapnya...