KAMMI IN ACTION

Jumat, 12 September 2008

Bebaskan Diri dari Korupsi dan Kemiskinan



“Bebaskan Diri dari Korupsi dan Kemiskinan”


Bulan ramadhan memiliki keberkahan tersendiri bagi KAMMI. Dimulainya kepengurusan yang resmi di lantik tepat pada hari pertama Ramadhan, 1 September 2008 diharapkan sebagai langkah awal menuju perbaikan kedepannya. Terutama kontribusi real dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan bangsa yang semakin kompleks. Masalah-masalah bangsa yang seolah-olah seperti benang kusut, KAMMI harus mampu mengurainya menjadi sub-sub masalah agar dapat dirumuskan pemecahannya. Sekecil apapun itu. Karena KAMMI ingin menjadi problem solver di masyarakat.

Salah satu masalah krusial bangsa ini adalah kemiskinan. Masalah kemiskinan merupakan salah satu momok dalam kehidupan baik bagi individu maupun bagi masyarakat dan negara. Kemiskinan struktural disebabkan oleh kondisi struktur perekonomian yang timpang dalam masyarakat, baik karena kebijakan ekonomi pemerintah, penguasaan faktor-faktor produksi oleh segelintir orang, monopoli, kolusi antara pengusaha dan pejabat dan lain-lainnya. Dan inilah yang terjadi di negara kita saat ini. Akibat kebijakan pemerintah membuka pasar bebas, tanpa di topang oleh kesiapan SDM bangsa kita, akhirnya, rakyat menjadi kuli di negrinya sendiri. Negara kita punya sejuta potensi alam yang menjadi incaran kaum kapitalis asing.

Pada masa reformasi sekarang, kebijakan ekonomi pemerintah semakin jauh keberpihakannya pada rakyat. Berbagai subsidi yang sangat dibutuhkan rakyat satu persatu mulai dikurangi dan dicabut. Sementara aset-aset negara yang produktif dan menguasai hajat hidup orang banyak, seperti PT Indosat dan PT Semen Gresik dijual kepada asing. Berbagai produk perundang-undangan juga sangat menguntungkan investor asing dan cenderung merugikan rakyat kecil.

Kondisi Indonesia sekarang semakin kacau. Korupsi semakin menggurita dan terang-terangan, sementara penegakkan hukum semakin jauh dari harapan. Di sisi lain para pejabat pemerintah dan elit politik lainnya saling sikut dan sibuk memikirkan kedudukan politiknya daripada memperhatikan secara serius bagaimana memperbaiki kehidupan rakyat.

Melihat kondisi yang timpang ini, KAMMI sebagai salah satu Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) menginisiasi mengadakan acara buka puasa bersama dhuafa sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini bertajuk “Dengan ramadhan, bebaskan diri dari korupsi dan kemiskinan”. Karena kita sadar, korupsi yang sudah merajalela di kalangan pejabat memberi porsi paling besar dalam angka kemiskinan di Indonesia. Sehingga, jargon yang kita usung, selalu menekankan kepada masyarakat untuk bersama-sama memberantas korupsi. Sekecil apapun bentuk korupsi tersebut. Selain itu,juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa ada sekelompok saudara kita yang wajib kita santuni. Terlebih di bulan ramadhan ini.

Acara yang berlangsung pada Selasa, 9 September 2008 ini diikuti sekitar 50 kaum dhuafa dan pengurus KAMMI Daerah Kalbar serta remaja masjid setempat. Kegiatan di adakan di masjid Muqarrabin, di jalan Paris 1.

Acara terselenggara atas kerjasama KAMMI dan LABINAS (Lembaga Amil Zakat Bina Sejahtera). Labinas adalah salah satu lembaga yang konsen dalam menyantuni kaum dhuafa, menyukseskan program orang tua asuh, santunan kepada anak yatim piatu, dan program beasiswa bagi siswa.

Kegiatan di mulai dengan perkenalan lembaga kepada para dhuafa. Kemudian diisi ceramah. Ceramah dengan tema “menggapai ramadhan dengan ridho ilahi” ini disampaikan oleh Ustadz Jamili, seorang pengajar di ma’had LABAIK Pontianak.

Adapun tujuan dari iftor (buka puasa bersama) keliling ini bertujuan antara lain: KAMMI dan LABINAS ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat, meningkatkan motivasi belajar, sosialisasi program LABINAS kemasyarakat, memakmurkan masjid di bulan ramadhan, meningkatkan syiar Islam, dan membangkitkan semangat untuk saling berbagi kepada yang kurang mampu.

Rencananya, selain ifthor keliling di tiga tempat berbeda, KAMMI juga akan mengadakan pesantren jenius untuk remaja-remaja yang kurang mampu secara finansial.


Nurbani
Ketua Departemen HUMAS
KAMMI Daerah Kalimantan Barat





Tidak ada komentar: