KAMMI IN ACTION

Tampilkan postingan dengan label Aksi Jalanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aksi Jalanan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Januari 2009

KAMMI in Action

Pekik Takbir Warnai Aksi Mahasiswa
Galang Dana Bagi Korban Palestina

Sumber: Harian Tribun Pontianak edisi Rabu, 31 Desember 2008, halaman 10

PONTIANAK, TRIBUN - Puluhan spanduk berisikan dukungan terhadap perjuangan warga Palestina menghadapi agresi Israel dibentangkan ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Kalbar Peduli Palestina (APKP2) saat berunjuk rasa di bundaran Tugu Digulis Untan, Selasa (30/12). Aksi para mahasiswa itu sebagai bentuk solidaritas dan simpatik atas perjuangan warga Palestina. Mereka mengutuk serangan Israel yang telah menewaskan lebih dari 310 warga di Jalur Gaza dan merenggut nyawa orang-orang tak berdosa.

Selain spanduk berisi dukungan terhadap rakyat Palestina, ratusan bendera Palestina berukuran kecil juga mewarnai aksi tersebut. Pekik takbir dan yel-yel anti Israel berkumandang di di seputaran Tugu Digulis tanpa mempedulikan panas terik matahari saat itu.

Sejumlah demonstran juga membagikan selebaran ke pengguna jalan berisi pernyataan sikap mereka terhadap kebiadaban bangsa Israel.

Dalam aksi damai tersebut, mahasiswa mengutuk keras kebijakan Israel melakukan serangan membabi buta ke wilayah sipil Palestina. Di pernyataan sikapnya, mereka menuntut Israel, sebagai penjahat perang, agar diseret ke mahkamah militer Internasional.
Mereka meminta pemerintah Indonesia melalui PBB untuk mendesak negara-negara pemilik hak veto melakukan tekanan politik terhadap sekutu Israel, yakni Amerika Serikat (AS) dan menghimbau seluruh warga Kalbar memberikan dukungan moril maupun materil kepada Palestina.

Koordinator aksi, Deki Mulyadi, mengatakan, aksi tersebut sebagai aksi solidaritas sesama umat muslim di dunia. "Masalah Palestina bukan hanya masalah mereka sendiri, melainkan menjadi masalah umat muslim di dunia, termasuk Indonesia, dan Kalbar khususnya," cetus Deki.

Ketika ditanya apakah ada rencana melakukan jihad turun langsung ke Palestina, Deki mengaku hal itu belum menjadi prioritas mereka. "Saat ini kami masih fokus memberikan dukungan moril dan materil kepada rakyat Palestina," katanya. Selain aksi, APKP2 juga melakukan penggalangan dana untuk rakyat Palestina. "Pengumpulan dana kita mulai hari hari ini dan kita akan gelar hingga satu minggu ke depan," tutur Deki. Dana yang telah terkumpul di hari pertama berkisar Rp 1 juta.

"Jika semua dana sudah terkumpul, dana tersebut akan kita serahkan ke pusat Komunikasi Nasional untuk selanjutnya dikirimkan ke sana (Palestina)," urainya. Aksi tersebut mereka akhiri dengan membakar replika tank tempur Israel yang dibuat dari rotan dan kertas, yang sebelumnya mereka lempari dengan sendal sebagai simbol melecehkan bangsa Israel. Aksi simpatik 1000 massa dan penggalangan dana untuk Palestina tersebut digelar FSLDK, KAMMI, BKMI, IMMSAH, As-Syifa, Al-Ilham, Matimsyah, Forpis Al-Mizan, FKMI Al- Iqtishad, dan lembaga dakwah kampus lain se-Kota Pontianak di bawah bendera Aliansi Pemuda Kalbar Peduli Palestina (APKP2).

FREE for PALESTINE

SAHRI AMARTA, Ketua KAMMI Daerah Kalimantan Barat saat di wawancarai oleh wartawan

Beberapa demonstran mengibarkan bendera, aliansi dari berbagai lembaga

Foto: Nurbani, HUMAS KAMMI Daerah Kalimantan Barat







Selengkapnya...

Selasa, 23 Desember 2008

Aksi Menjelang Pelantikan Walikota Terpilih

Selasa, 23 Desember 2008 , 07:03:00

Jika Ingkar Janji Harus Mundur

Hadidi, salah satu Orator, perwakilan dari KAMMI Komisariat UNTAN







PONTIANAK—Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Universitas Tanjungpura, STAIN, dan Kota akan menyodorkan kontrak sosial kepada pasangan kepala daerah Kota Pontianak terpilih.Kontrak sosial tersebut diantaranya menuntut walikota untuk menerapkan good governance dalam menjalankan pemerintahan serta program-program yang dicanangkan harus memiliki paramater keberhasilan yang jelas.



Mereka juga menuntut kepada walikota untuk melaksanakan transparansi kebijakan kepada publik, melakukan reformasi birokrasi di pemerintahan, serta melaksanakan janji-janji politik saat kampanye.Pernyataan sikap itu disampaikan mereka dalam aksi damai yang dilangsungkan di Bundaran Universitas Tanjungpura, kemarin (22/12) di mana pada saat yang sama, walikota-wakil walikota terpilih Sutarmidji-Paryadi (Siip) sedang dilantik di Gedung Pontianak Convention Centre (PCC) oleh Gubernur Kalbar Cornelis.



Tidak banyak jumlah massa yang turun saat itu, hanya sekitar 20-an orang. Mereka pun tidak dijaga secara ketat oleh aparat. Sejumlah petugas berpakaian seragam dan preman hanya mengawasi dari pinggir bundaran. “Kita memang sengaja tidak melangsungkan aksi di PCC karena akan mengganggu acara pelantikan,” kata Fitra Yantoni, ketua Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Untan kepada wartawan usai aksi. Menurutnya, kontrak sosial tersebut akan disodorkan kepada walikota terpilih untuk ditandatangani dalam waktu dekat. “Kita akan meminta walikota terpilih untuk menandatanganinya,” ujarnya.


Mereka memberi tenggat waktu selama tiga tahun kepada walikota terpilih untuk merealisasikan pokok-pokok isi kontrak sosial tersebut. “Jika tidak direalisasikan, kepala daerah terpilih harus mundur,” tegasnya.Mereka juga mendesak agar pasangan kepala daerah terpilih bisa menuntaskan beragam persoalan yang masih diderita ibukota Provinsi Kalbar ini. Mulai dari tata kota yang berantakan, rusaknya lingkungan, serta berbagai masalah sosial dan ekonomi. Drainase yang buruk, pembuangan sampah yang belum tertata, kualitas pendidikan yang masih rendah, kata Fitra, menjadi pekerjaan rumah selanjutnya bagi kepala daerah terpilih untuk dituntaskan.“Program wajib belajar sembilan tahun dan sekolah gratis jangan hanya wacana. Kami juga tidak menginginkan adanya indikasi korupsi di dunia pendidikan kota,” katanya. Dia menambahkan, persoalan lainnya di bidang kesehatan seperti masih adanya kasus gizi buruk, penggunaan narkoba di kalangan remaja, kasus HIV/AIDS yang mengalami peningkatan, juga harus menjadi fokus kinerja pemerintahan dari pasnagan Siip ini. “Kami berharap tidak ada lagi warga miskin Kota Pontianak yang tidak bisa mengakses fasilitas kesehatan. Jangan sampai ini terjadi,” katanya. (zan)




Selengkapnya...