KAMMI IN ACTION

Minggu, 24 Januari 2010

AKSI DAMAI


Sudah terlalu banyak kita mendengar dan m di media cetak dan elektronik tentang tindk anarkis, hura-hura , bentrokan antar warga dengan aparat, tawuran antar penduduk suatu kawasan dengan lainnya atau kejadian-kejadian yang menggambarkan adanya disequiilibrium antara kelompok sosial yang menyusun struktur sosial masyarakat kita sepanjang 100 hari SBY. Kasus – kasus diatas telah ditengarai oleh para pemerhati sosial sebagai gejala pelampiasan tekanan hidup yang lama terakumulasi.
Memang telah terjadi hubungan tidak serasi antar lembaga penegak hukum, lembaga kepresidenan, parlemen dan mentri anggota kabinet pada dekada 100 hari SBY. Bahkan banyak pihak yang menganalisis dibalik kasus institusional , mafia politik dan hukum, mafia kasus dilembaga hukum, tawuran atau bentrokan atau massa serta tindakan korupsi yang dilakukan oknum pejabat tertentu. Fenomena ini terus mendera masyarakat kita. Sehingga di khawatirkan bakal mencetak sikap skeptis masyarakat kita terhadap kehidupan bernegara, lantaran timbulnya rasa ketidakpuasan terhadp segala macam multidimensional yang selama ini terus saja menggelinding.Kekhawatiran inilh yang menjadi dasar para analisis politik sebagai kehamilan tua bangsa Indonesia.

Statement KAMMI Daerah Kalbar
1. Hasil riset sederhana KAMMI Pusat 2 pekan lalu menyimpulkan 9 dari 10 orangwarga tidak tahu program 100 hari SBY. 1orang merasa tidak berhasil menemukan program konkrit yang dirasakan langsung selama 100 hari pertama. Artinya program 100 hari hanya bohong besar dan alat propaganda belaka. Selain itu dalam sektor hukum, ekonomi, dan politik.
a. Dalam 100 hari SBY gagal menegakkan supremasi hukum, terbukti tidak berhasil usut korupsi Century, malah membiarkan blunder dan terkesan lepas tanggung jawab.
b. Dibidang ekonomi , kinerja KIB II SELAMA selama seratus hari pertama ini belum begiti jelas dalam meningkatkan daya saing nasional, revitalisasi industri, penciptaan kesempatan kerja, dan penurunan masalah kemiskinan. Program seratus hari kerja pertama pemerintah yang berakhir pada 10 Januari 2010 itu lebih menitikberatkan p pada akslerasi pengananan hambatan-hambatan bagi kegiatan ekonomi.
c. Dalam masa seratus hari pertama Presiden lebih konsentrasi menyelamatkan kedudukan plitik dan kekuasaan ketimbang program-program kerja yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
d. Dalam seratus hari SBY sibuk membuat timm adhock (yang bersifat” out sourching” dan hanya berujung rekomendasi) bukannya melakukan reformasibangsa secara sistematik.
2. Tegakkan supremasi hukum sejujurnya dan seadil-adilnya
3. Panggil SBY pada sidang pansus Century

Tidak ada komentar: