KAMMI IN ACTION

Minggu, 18 Januari 2009

Kumpulan Berita KAMMI

Rabu, 10 Desember 2008 , 07:33:00
Peringatan Hari Anti Korupsi, Bakar Tikus Raksasa

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=10627
PONTIANAK
– Memperingati hari anti korupsi sedunia, (9/12) kemarin, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalbar menggelar aksi di Bundaran Tugu Digulis, Selasa (9/12) sore. Selain berorasi, mereka juga mengusung tikus besar yang dibuat dari koran. Di depan tikus itu, digantung sejumlah uang pecahan 50 ribu. Tikus menjadi simbol koruptor mengejar uang. Aktivis KAMMI, mengaraknya keliling bundaran sambil meneriakan yel-yel anti korupsi.
Diakhir aksi, massa berjumlah 23 orang itu membakar tikus buatan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap koruptor yang selama ini masih banyak terjadi di setiap lapisan masyarakat Indonesia. Dalam aksi, beberapa orang juga menggelar spanduk. Basmi tikus-tikus berdasi, korupsi=membunuh rakyat, selamatkan APBD dari korupsi, adalah sebagian dari isi spanduk yang mereka bawa.
Dalam pernyataannya, KAMMI Kalbar menilai, penyakit korupsi tidak bisa diselesaikan hanya dengan tiga pendekatan saja, hukum, ekonomi dan moral. Tetapi juga harus didukung instrumen pendidikan berupa kecerdasan pada masyarakat, tentang bahaya korupsi bagi kesejahteraan masyarakat. "Untuk itu, kami akan mengadakan pelatihan anti korupsi di sekolah," ujar koordinator aksi Wawan Febrianto.
Pemberantasan korupsi yang dilakukan masyarakat saat ini, lanjutnya, tidak sampai pada tingkat daerah. Khususnya pada tingkat Kabupaten dan Kecamatan. Penerapan good governance tidak maksimal dirasakan masyarakat daerah. Masih banyak pungutan liar dan urusan birokrasi yang berbelit-belit dan tidak transparan.
KAMMI Kalbar juga meyayangkan, pemerintah daerah Kalbar yang melakukan MOU pemberantasan korupsi hanya melibatkan internal pejabat pemda saja. "Terkesan tertutup dan tidak terlokalisir dengan tidak melibatkan lembaga lainnya yang lebih berkompeten," kata Wawan.
Dalam upaya memberantas korupsi, kata dia, KAMMI Kalbar membentuk Tim Gerakan Anti Korupsi (TGAK). Tim ini akan melaksanaan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat secara bertahap. Dimulai dengan masuk ke lingkungan sekolah. "Memilih sekolah pada tahap awal, karena kita menyadari sekolah adalah pabrik pemimipin bangsa dan kemudian akan terjun ke masyarakat," ungkapnya.(hen)


Rabu, 12 November 2008 , 10:10:00
Belum Merdeka dari Koruptor

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=9090
KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kalimantan memperingati Hari Pahlawan dengan berkunjung ke Taman Makam Pahlawan Patria Jaya Kabupaten Kubu Raya Senin (10/10) sore. Sebelum beranjangsana dan bermunajat untuk arwah para pahlawan di sana, massa KAMMI terlebih dahulu melakukan orasi kepahlawanan di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura.
Imam Wahyudi, ketua Umum KAMMI Departemen Kebijakan Publik dalam orasinya mengutuk para koruptor dan predator di negri ini yang masih bebas menghirup udara segar. "Korupsi ibarat lonceng kematian! Mereka-mereka yang telah menodai nilai-nilai perjuangan para pahlawan," tegasnya. Melalui momentum Hari Pahlawan ini, KAMMI ingin membangun dan membangkitkan semangat juang kader sebagai bentuk kerinduan dan kebanggan kepada para pahlawan atas segala perjuangan yang telah mereka persembahkan demi kemerdekaan negri ini.
KAMMI juga mengajak masyarakat untuk kembali membaca ulang sejarah kepahlawan panjang di negri ini. "Meski kita melihat realita saat ini, banyak pahlawan musiman. Membela rakyat kala musim kampanye tiba. Membagikan sembako gratis menjelang pilkada. Berbaik hati kepada rakyat agar mendapat simpati dari rakyat," kata Nurbani, ketua Umum Departemen Humas Daerah KAMMI Kalbar. Dia menambahkan, "Mari kembali membaca ulang sejarah kepahlawanan kita untuk kembali meretas jalan menuju Indonesia baru, yang lebih pro rakyat." (zan)

Selasa, 04 November 2008 , 07:42:00
Bangun Spirit Kaum Muda
Konsep Muslim Negarawan Ditawarkan

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=8634
KETAPANG — Konsep muslim negarawan ditawarkan dalam kajian dan diskusi pemuda yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Haudl Ketapang. Tidak tanggung-tanggung, untuk memberikan pemaparan mengenai konsep tersebut mereka mendatangkan Ustadz Al Mahdi Akbar, Lc, di kegiatan yang berlangsung pada 29 Oktober lalu di Ruang Audit STAI Al-Haudl Ketapang.
"Pemuda sekarang kehilangan semangat untuk bergerak melakukan perubahan. Maka dari itu mereka perlu spirit untuk bangkit membangun peradaban ini, sehingga di peradaban yang baru sudah tersusun sebuah konsep muslim negarawan," ujar Mustakar, ketua KAMMI Ketapang kepada Pontianak Post menjelaskan tentang kegiatan tersebut. Konsep muslim negarawan yang dilontarkan dia, di dalamnya terdapat pemimpin-pemimpin muda yang nasionalis dan religius, siap, dan tangguh, serta profesional dalam memimpin Bangsa Indonesia ke depan.
KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang menggelar kegiatan tersebut usai mengikuti serta mendapat amanah menjadi petugas upacara, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-80 di Kecamatan Muara Pawan. Diskusi tersebut digelar sehari setelah upacara yang digelar di seluruh pelosok nusantara itu. Ratusan peserta memadati ruang audit, tempat terselenggaranya kegiatan. Peserta-peserta itu merupakan utusan dari KAMMI itu sendiri, Mahasiswa STAI Al-Haudl Ketapang, Mahasiswa Politeknik Ketapang (Politap), serta para pelajar yang di utus dari SMUN 1. SMUN 2, SMUN 3, SMKN 1, SMKN 2, dan MAN Ketapang.
Mengangkat tema: Muslim Negarawan Spirit Kebangkitan Pemuda Indonesia, penyajian yang disampaikan Ustadz Al Mahdi Akbar begitu disambut antusias oleh peserta. Ustadz kondang yang lulusan Republik Yaman ini dengan ligatnya menyampaikan materi kajian yang akan didiskusikan setelah pemaparannya. Tak ayal bejibun pertanyaan terlontar dari peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang sontak mendapat jawaban begitu memuaskan bagi para peserta. "Saya merasa puas dengan kajian dan diskusi ini, karna pembahasannya sesuai dengan kondisi pemuda saat ini. Semoga dengan acara seperti ini, semangat pemuda akan tumbuh untuk membangun peradaban ini. Saya mengaharapkan agar kegiatan seperti ini diadakan secara kontinyu tiap satu bulan sekali, sehingga kita para pemuda seperti terbina," ujarnya.
Ketua Panitia, Meri Budiman mengatakan kegiatan ini merupakan respons KAMMI terhadap Pemuda Kabupaten Ketapang. Diungkapkan dia para pemuda saat ini masih banyak tertidur. "Sedikit saja yang memikirkan bangsa ini. Dengan momen Hari Sumpah Pemuda yang ke-80 ini, maka KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang menyuguhkan acara seperti ini." (ote)







Jum'at, 17 Oktober 2008 , 08:25:00
Pemilih Pemula Jadi Spirit Baru Demokrasi


Sumber: http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=7967

PONTIANAK—Pendidikan politik generasi muda khususnya pemilih pemula wajib diberikan. Pembelajaran ini penting agar tidak timbul salah kaprah dalam menilai politik itu sendiri.Demikian disampaikan Ketua Umum KAMMI Daerah Kalbar, Sahri Amarta. Menurutnya, pendidikan politik bila disampaikan dengan cara yang tepat, maka ke depannya akan tercipta atmosfir politik yang sehat, santun dan bersahaja.

”Saat ini politik kerap kali dikonotasikan sebagai sesuatu yang kotor, culas, serta tidak mengenal budi pekerti. Anggapan seperti itu mulai sekarang harus dihilangkan karena pada dasarnya politik itu tidaklah seperti itu. Agar paradigma seperti itu tidak merebak di kalangan masyarakat maka perlu adanya pemahaman politik secara benar,” katanya.
Sasaran dari pencerahan berfikir lebih difokuskan kepada generasi muda karena remaja merupakan individu yang baru saja mengantongi hak pilih.
Semakin dini pembelajaran politik diberikan, menurutnya, maka akan semakin besar pengetahuan para pemuda dalam memahami apa yang dimaksud dengan politik itu sendiri. Dengan demikian, para pemilih pemula yang hanya dimanfaatkan oleh sekelompok orang hanya demi kepentingan sesaat, bukan atas dasar kesadaran dan pengetahuan, dapat dihindari.”Politik praktis seperti ini harusnya tidak perlu terjadi di kalangan para pemuda jika mereka tahu dan mengerti apa yang dimaksud dengan pendidikan politik,” ujarnya.Sahri menambahkan, ”Bila pendidikan politik tidak diberikan mulai dari usia dini, maka ke depannya akan timbul sebuah rasa antipati yang hebat terhadap politik. Imbasnya jelas berpengaruh pada pada kesinambungan gerak langkah pembangunan di daerah.” KesatuanAksi Mahasiswa Muslim Indonesia juga menggencarkan pendidikan pemilih (voter education) di empat kabupaten/kota yang akan melangsungkan pilkada. Program itu telah mereka laksanakan hingga jelang pencoblosan 25 Oktober mendatang. Organisasi ini mengagendakan pada 18 Oktober 2008 melakukan pendidikan pemilih di SMA 1 Kakap Kabupaten Kubu Raya bekerjasama dengan LP2i. Sementara pada 21 Oktober akan melakukan gerakan booming pamflet tolak politisi busuk dan politik uang. Sehari sebelum tanggal pencoblosan, rencananya KAMMI juga melakukan aksi antigolput.Mengenai tingkat partisipasi pemilih, Anggota KPU Pontianak, Viryan Azis belum lama ini mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pemilih pada pilkada Kota Pontianak minimal mendapatkan 300.000 suara sah dari total jumlah pemilih tetap sebanyak 410.500 orang. (zan)

Sabtu, 11 Oktober 2008 , 06:40:00
Pemilih Pemula Tolak Golput

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=7613


PONTIANAK — Pemilih pemula menolak bertindak golput (sengaja tidak menggunakan hak pilihnya) pada perhelatan pilkada di empat kabupaten/kota. Ajakan itu diserukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalimantan Barat lewat lewat pendidikan pemilih (voter education) yang telah mereka laksankan hingga jelang pencoblosan 25 Oktober mendatang.

"KAMMI sebagai salah satu OKp (organisasi kepemudaan) berupaya berada pada posisi independen dalam mengawal pelaksanaan pemilihan kepala daerah kabupaten dan kota," kata Sahri Amarta, Ketua Umum KAMMI Daerah Kalbar, kemarin. Menurutnya, pemilih pemula merupakan segmentasi sangat strategis dalam upaya pencerdasan politik berbasis intelektual serta independensi. Mereka mengkategorikan pemilih pemula adalah pemuda berumur 17-22 tahun. Dalam voter education ini, KAMMI bekerja sama dengan sekolah-sekolah, remaja mesjid, dan organisasi kepemudaan di daerah-daerah.
Sahri mengatakan, KAMMI Kalbar melaksanakan pendidikan pemilih pemula di 4 wilayah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kubu Raya selama bulan Oktober 2008 sampai pada saat pencoblosan. Dalam pendidikan tersebut, pihaknya menekankan kepada ajakan untuk menolak politisi busuk, politik uang, kampanye negatif, memilih pemimpin yang mengedepankan ahlak dan keadilan dalam mengambil kebijakan, serta kampanye anti golput.

Pendidikan pemilih yang dilaksanakan KAMMI dimulai di Mempawah pada 2 Oktober lalu. Di kabupaten tersebut, KAMMI bekerja sama dengan Lembaga Bina Remaja dan Anak-anak (Birena) dalam menyebarkan pamflet yang berisi kampanye anti golput dan anti politisi busuk untuk para pemilih pemula. "Ini adalah pencerdasan politik bagi para pemilih pemula," ungkap Sahri. Pamflet tersebut berupa karikatur yang intinya mengajak pemilih pemula untuk peduli pada kondisi politik daerahnya.

Pamflet itu disebar di beberapa remaja masjid dan lima sekolah yang ada di Mempawah. Neneng Sulasmi selaku ketua bidang kaderisasi Birena sangat mendukung upaya KAMMI dalam pendidikan pemilih ini guna mencerdaskan para pemilih pemula. Selanjutnya, pendidikan tersebut sukses pula digelar di Meliau, Kabupaten Sanggau dengan melibatkan Forum Komunikasi Mahasiswa Muslim (FKM2). Nurjannah selaku ketua FKM2 turut serta sebagai pembicara dalam pendidikan pemilih ini. "Voter education bukan hanya untuk para pemilih pemula, tapi juga untuk para pemilih awam. Pemilu akan terus menjadi sarana partisipasi politik bagi bangsa ini, bagi para pemilih pemula bahkan para pemilih yang telah berkali-kali mengikuti pesta politik ini," ungkap Jannah, begitu perempuan ini karib disapa. Pekan ini pendidikan pemilih berlanjut di Kabupaten Pontianak dan Kota Pontianak. (zan)



Jum'at, 26 September 2008 , 06:44:00
Bagi Seribu Ketupat

Sumber : http://pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=6763

KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Haudl, mencoba mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). Mereka akan membagikan sebanyak seribu ketupat pada Minggu, 28 September mendatang. "Jika didaftarkan ke Muri, kita berharap aksi ini mampu tercatat dalam rekor Muri," ujar Mustakar, ketua KAMMI kepada Pontianak Post.
Kegiatan bagi-bagi ketupat tersebut mereka katakan sebagai aksi tebar seribu ketupat dan seribu kartu lebaran. Kegiatan akan dipusatkan pada tiga titik perempatan di Kota Ketapang. rencananya, ketupat-ketupat itu akan dibagikan di perempatan Polres Ketapang, Bundaran Ale-Ale, serta Bundaran Rumah Sakit Umum Daerah dr Agoesdjam. Ketupat itu akan dibagikan kepada setiap pengendara kendaraan yang melintasi titik-titik tersebut, sekitar pukul 16.00 wib.
Sementara sebelum kegiatan tersebut, mereka juga mengagendakan tausiyah akbar. Masih dalam satu rangkaian yang dihelat KAMMI. Tausiyah tersebut berlangsung siang harinya, sekitar pukul 13.00 wib. Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pembicara handal. Mereka adalah Uti Konsen, staf khusus Direksi Bank Syari’ah Mandiri; Andri Zulkifar; serta Bachtiar. Kegiatan tersebut dikatakan Mustakar dihelat dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1429 Hijriyah. "Kegiatan ini sebagai kerjasama KAMMI Komisariat STAI Al-Haudl Ketapang, Lingkaran Mahasiswa Ketapang-Kayong Utara, dan Remaja serta Pengurus Masjid Al-Falah Mulia Baru Ketapang," tuntasnya. (ote)







Tidak ada komentar: